Sabtu, 30 Oktober 2010

i-mobile TV650 Touch

06.08

http://bmobilesystem.files.wordpress.com/2009/07/i-mobile-tv650-touch-1.jpg

2G Network GSM 900 / 1800 / 1900
Announced 2009, July
Status Coming soon. Exp. release 2009, 3Q

Dimensions 110 x 55 x 13.4 mm
Weight

Type TFT touchscreen, 256K colors
Size 240 x 320 pixels, 3.0 inches

- Accelerometer sensor

Alert types Vibration; Downloadable polyphonic, MP3 ringtones
Speakerphone Yes

Phonebook 1000 entries, Photocall
Call records Yes
Card slot microSD (TransFlash) up to 8GB

GPRS Class 10 (4+1/3+2 slots), 32 – 48 kbps
HSCSD Yes
EDGE Class 10, 236.8 kbps
3G No
WLAN No
Bluetooth Yes, v1.2 with A2DP
Infrared port No
USB Yes, miniUSB

Primary 3.15 MP, 2048×1536 pixels
Video Yes, (.avi)
Secondary No

Messaging SMS (threaded view), EMS, MMS
Browser WAP 2.0/xHTML
Radio FM radio
Games Yes
Colors Black
GPS No
Java Yes

- Dual SIM
- TV tuner
- MP3 player
- MPEG4/3GP player
- Organizer
- T9


Standard battery, Li-Ion 1000 mAh
Stand-by Up to 200 h
Talk time Up to 2 h 30 min

Lala Karmela - Satu Jam Saja (OST Satu Jam Saja)

06.06

Ost Satu Jam saja Lala Karmela - Satu Jam Saja
Artis / Band : Lala Karmela
Judul Lagu : Satu Jam Saja
Tahun : 2010
Format : MP3

Lagu “Lala Karmela - Satu Jam Saja” disini hanya untuk Review Lagu saja, sebelum anda yakin akan membeli Kaset, CD Original ataupun akan menggunakan lagu tersebut sebagai Nada Sambung Pribadi (NSP) / Ring Back Tone (RBT).

Klik pada judul lagu di bawah untuk mendengarkan
Lala Karmela - Satu Jam Saja

Lala Karmela Andalkan Tohpati

06.02

Lala Karmela Andalkan Tohpati
Lala Karmela

Nama Lala Karmela di blantika musik tanah air boleh jadi baru. Tapi, sebagai pendatang baru justru didukung oleh sejumlah musisi profesional yang sudah tersohor.

Sentuhan tangan Baron dan Tohpati yang turut mengaransemen lagunya dalam album terbarunya ikut mewarnai album teranyarnya.

"Untuk urusan aransemen aku andalkan musisi yang bagus-bagus seperti Tohpati, dan Baron," kata Lala saat ditemui di Kebon Jeruk Juumat (1/10/2010).

Sekarang, sudah ada dua single hits yang dinyanyikan Lala. Lagunya memang sudah tak asing lagi. Namun di tangan Tohpati dan Baron, 'Hasrat Cinta', dan 'Satu Jam Sajam pun membuat Lala patut diperhitungkan di jagat musik Indonesia.

Katanya, mau meluncurkan album anyar ya?.Lala mengakuinya, namun masih tetap merahasiakan judul albumnya yang rilis bulan Oktober ini.

"Ya, albumku yang terbaru ini, masih dirahasiakan, Launching Oktober nanti. Pokoknya judulnya masih dirahasiakan ya," katanya sembari tersenyum.

Dengan mengusung lagu bertema pop, Lala juga pasti telah memiliki inspirasi baik dari penyanyi yang berasal dari dalam negeri, maupun dari mancanegara.

"Dari luar (negeri) aku dari dulu suka Alanis Morisette, dan Sheryl crow, karena mereka itu penyanyi pop yang keren-keren suaranya. Terus kalau dari dalam negeri, aku suka Ari Lasso dan Gigi. Selain itu, suka juga karya dari Agnes Monica," tambah penyanyi bernama lengkap Lala Karmela ini.

"Tetapi lagu andalan/carrier songnya yang berjudul Hasrat Cinta itu," jelas Lala yang sedang mengenakan busana berwarna merah tersebut.

Namun, di acara hari itu, ia membawakan lagu berjudul 'Satu Jam Saja' yang sudah mulai dikenal oleh para penikmat musik.

Lala Karmela

05.59

Satu lagi penyanyi asal Indonesia berhasil dikenal di negeri tetangga, jauh lebih dulu daripada di negaranya sendiri. Kini, ia kembali ke Indonesia untuk membesarkan namanya di negeri sendiri.

Lala Karmela Lala Karmela

Industri musik Indonesia lebih maju dan menguntungkan Industri musik Indonesia lebih maju dan menguntungkan

Photo by: Dokumentasi Istimewa

Untuk yang belum mengenal seorang Lala Karmela, tolong gambarkan siapa Anda?

Saya suka musik dari kecil karena bokap musisi. Saya lahir dan besar di Jakarta, kuliah di D3 Universitas Indonesia, sempat bermain sinetron, dan pada akhirnya dapat kesempatan membuat album di Filipina di bawah Warner Music Filipina. Setelah 3 tahun di sana, saya kembali ke Indonesia dan dalam proses pembuatan album di bawah Sony Music yang rencananya rilis Oktober 2010.

Bagaimana ceritanya Anda bisa membuat album di Filipina?

Waktu itu sedang liburan dan mengunjungi keluarga di sana. Saat makan malam di sebuah kafe, saya ngejam dengan pengisi acara. Ternyata, setelah itu, ada orang-orang Warner Music yang ngajak saya berbincang-bincang dan menawarkan untuk membuat album di Filipina. Saya baru kembali ke Filipina setahun kemudian karena harus menyelesaikan kuliah dulu. Sebenarnya, tidak menyangka kalau kesempatannya datang di Filipina, padahal saya orang Indonesia. Itu namanya rezeki yang tidak bisa diduga.

Selama 3 tahun di Filipina, apa saja yang Anda lakukan?

Membuat album, menjalani promo dengan manggung sana-sini, merilis 3 single, sempat membuat iklan juga, dan berduet dengan artis Warner Music Filipina yang besar di sini, Christian Bautista.

Apa nama judul album Anda ketika Filipina dan meledakkah album itu di sana?

Judul albumnya Stars. Kalau untuk meledak atau tidaknya, saya kurang tahu. Tapi, responsnya cukup baik sekali karena ketika saya menjadi performing act untuk Click Five, banyak penonton yang sing a long lagu saya. Selain itu, saya juga mendapat nominasi Best New Female Artist, Best New Comer, dan duet dengan Christian Bautista juga mendapatkan nominasi Best Duet Perfomance.

Menurut Anda, lebih mudah mempopulerkan karya di negeri sendiri atau di negara lain?

Dua-duanya memiliki tantangan tersendiri. Waktu di Filipina lebih beradaptasi dengan 'iklim' musik dan audience di sana. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kalau di Indonesia, tantangannya lebih kepada selera musik masyarakat. Tapi, semua tantangan itu terdapat pelajaran, jadi dinikmati saja.

Anda digadang-gadang sejajar dengan Christian Bautista, bagaimana tanggapan Anda?

Ha-ha. Nggak lah. Christian lebih senior dan kariernya pun sudah bagus. Ketika dia terkenal di sini pun aku masih di sini. Kalau untuk disejajarkan dengannya nggaklah. I would humble my self to say no.

Anda sudah mendapatkan yang Anda mau di Filipina. Apa alasan kembali ke Indonesia?

Awalnya, balik ke Indonesia karena liburan. Lalu, Warner Indonesia dan Filipina setuju untuk merilis salah satu lagu yang berjudul “What About You” dan responsnya bagus. Selama liburan di sini, saya malah promo (media gathering, tur ke radio-radio) dan setelah itu kembali ke Filipina. Saat di Filipina, aku berpikir mungkin ini saatnya berkarier di Indonesia. Apabila lanjut di Filipina, saat kembali ke Indonesia mungkin saya sudah terlalu tua. Kebetulan, kontrak dengan Warner pun habis jadi saya memutuskan kembali ke Indonesia, kemudian sign kontrak dengan Sony Music.

Mengapa Anda memilih dunia tarik suara ketika kembali di sini? Bukan jadi artis sinetron saja yang notabene uangnya lebih cepat?

Karena passion saya di musik, sinetron bukan prioritas utama. Tapi, tidak tahu untuk ke depannya. Saya tetap akan memilih-milih peran bila nantinya saya terjun ke dunia sinetron.

Konsep Anda ketika di panggung itu solo atau band?

Saya adalah solo artist cuma kalau di atas panggung diiringi band yang personelnya saya pilih sendiri.

Apa genre musik Anda, dan adakah perubahan genre antara album di Filipina dan yang akan rilis di Indonesia?

Benang merahnya tetap sama, yaitu pop folk, hanya di album baru ini karena aku semakin dewasa, mengeksplorasi musik yang saya suka, juga bekerja sama dengan beberapa musisi senior, seperti Tohpati, Baron, dan lain-lain.

Lebih maju mana industri musik Indonesia dengan Filipina?

Bila dilihat dari jumlah penduduk yang hampir 200 juta dan RBT yang sedang maju, industri musik di Indonesia lebih maju dan lebih menguntungkan juga.

Apa yang Anda dapat setelah 3 tahun di Filipina?

Saya mendapat pengalaman banyak sekali khususnya dalam hal bermusik. Belajar beradaptasi dengan budaya dan crowd yang berbeda, merasakan manggung bareng dengan band-band besar dari Filipina, seperti River Maya.

Goals Anda dalam waktu dekat?

Semoga album yang dirilis oleh Sony Music di sini dapat diterima oleh masyarakat. Suatu hari nanti, saya ingin menjadi produser, bisa membagi musik saya tidak hanya di Indonesia dan Filipina. Mungkin suatu saat bisa menembus Australia.

Sabtu, 27 Maret 2010

Inilah Bocoran Cerita "Eat, Pray, Love" yang Dibintangi Julia Roberts

23.26

SUTRADRA: Ryan Murphy; PRODUSER: Brad Pitt, Dede Gardner; PENULIS NASKAH:

Ryan Murphy, Jennifer Salt; PEMAIN: Julia Roberts (Elizabeth Gilbert), Javier Bardem (Felipe),

Richard Jenkins (Richard), Viola Davis (Delia)JAKARTA, KOMPAS.com — Julia Roberts, peraih Oscar 2001 ketika memerankan Erin Brokovich, tengah menjalani shooting film terbarunya, Eat, Pray, Love, di sejumlah lokasi di Bali, Indonesia, hingga pertengahan November mendatang.

Julia Robert saat syuting film berjudul “Eat, Pray, Love” di pantai Padang-Padang, desa Pecatu, Bali.

Seperti apakah kisah dari film yang ceritanya diangkat dari kisah nyata Elizabeth Gilbert, seorang jurnalis perempuan yang resah mencari makna kehidupan. Berikut kisahnya:

Artis Hollywood, Julia Roberts (tengah), menerima “air suci” dari seorang Pendeta Hindu, dalam syuting filmnya berjudul “Eat, Pray, Love” di pasar Ubud pada Selasa tanggal 20 Oktober 2009. (Sumber: NyPost)

Memasuki usia 30 tahun, Gilbert telah mendapatkan semua yang diinginkan oleh seorang wanita Amerika modern, yaitu seorang pendamping hidup, rumah mewah, dan karier yang cemerlang. 
Namun, semua itu tak membuatnya bahagia. Gilbert yang ambisius justru menjadi panik, sedih, dan bimbang menghadapi kehidupannya. Gilbert merasakan pedihnya perceraian, depresi, kegagalan cinta, dan kehilangan pegangan dalam hidupnya.

Julia Roberts (kiri) dan Javier Bardem saat syuting film di pasar Ubud 20 Oktober 2009. (Sumber: NyPost)

Untuk memulihkan dirinya, Gilbert pun mengambil langkah yang cukup ekstrem. Dia meninggalkan pekerjaan dan orang-orang yang dikasihinya untuk melakukan petualangan seorang diri berkeliling dunia. 

Julia Roberts bersama para pengawalnya saat syuting film di pasar Ubud 20 Oktober 2009. (Sumber: NyPost)

Bagi seorang perempuan yang berpenampilan menarik, perjalanan solo ini jelas petualangan seru. Makan, doa, dan cinta adalah catatan kejadian di bulan-bulan pencarian jati dirinya itu. 
Dalam petualangannya itu, Gilbert menetapkan tujuan ke tiga tempat berbeda. Di setiap negara, ia meneliti aspek kehidupan dengan latar budayanya masing-masing.

Julia Roberts (ke 2 dari kiri) dan bintang film Javier Bardem, saat syuting film di pantai Padang-Padang , desa Pecatu. (Sumber: NyPost)

Italia menjadi tempat tujuan pertamanya. Di negeri nan elok ini, Gilbert mempelajari seni menikmati hidup dan bahasa Italia. Tak lupa, ia juga mengumbar nafsu makannya dengan menyantap aneka masakan Italia yang enak-enak. Wajar saja jika kemudian bobot tubuhnya pun bertambah 12 kilogram.

Julia Roberts dan Javier Bardem sedang bercanda bersama kru film saat mereka mempersiapkan syuting film di pantai Padang-Padang, desa Pecatu. (Sumber: Dailymail) 

Dari Italia, Gilbert bertolak menuju India. Di negeri ini dia mempelajari seni devosi atau penyerahan diri di sebuah Ashram atau padepokan Hindu. Ia menghabiskan waktu empat bulan untuk mengeksplorasi sisi spiritualnya.

Julia Roberts merangkul Javier Barden sambil tertawa, saat syuting film berjudul “Eat, Pray, Love” di pantai Padang-Padang, desa Pecatu. (Sumber: Dailymail )

Akhirnya, Bali menjadi tujuan terakhirnya. Di Pulau Dewata inilah wanita matang ini menemukan tujuan hidupnya, yakni kehidupan yang seimbang antara kegembiraan duniawi dan ketenangan batin. 

Julia Roberts terlihat agak gamang ketika akan berenang di laut pantai Padang-Padang saat syuting di hari yang sangat panas di pantai Padang-Padang. (Sumber: Dailymail)


Ia menjadi murid seorang dukun tua bernama Ketut Liyer yang juga seorang pelukis dan peramal lewat bacaan garis tangan. Gilbert juga bersahabat dengan Nyoman, penjual jamu tradisional Bali. 

Setelah lama Julia Roberts berendam di laut, akhirnya Julia naik ke darat kembali. (Sumber: Dailymail).

Dan yang terpenting, di Bali, Gilbert yang sudah apatis dan merasa tak akan pernah lagi bisa berhubungan romantis dengan lelaki mana pun, akhirnya malah menemukan kembali cinta sejati pada diri Felipe, pria separuh baya asal Brasil yang jauh lebih tua darinya. 
Tak cuma berakting, Julia Roberts juga menjadi produser eksekutif untuk film ini. Aktor terkenal Brad Pitt juga turut terlibat. Pemilik Plan B Entertaiment ini juga menjadi produser Eat, Pray, Love. Hmm... jadi makin penasaran menunggu hasil akhirnya

Seleb Kota Jogja (SKJ)

01.01


Kesamaan nasib yang menyatukan trio ndeso Dobleh (Juan Rangga SKJ), Tama (Tama SKJ), dan Bagus (Bagus SKJ) jadi satu gank. Mereka juga sama-sama punya obsesi sebagai musisi, ‘hidup’ benar-benar untuk musik. Mereka pun mengidolai band rock ternama di kampus mereka, band BANGER pimpinan Langit (Fandi Christian)
GANK BANGER bener-bener jadi sosok lelaki-lelaki harapan, elite, punya pacar dan selalu dikelilingi anggota gank Blink-blink yaitu Gadis (Cinta Laura Kiehl), Geschell (Nindy), Gendis (Karmela) yang terkenal cantik, populer, tenar, super metal! Sulit bagi Dobleh cs. untuk menyamai kedudukan gank Banger yang super tampan dan tajir itu. Maksud hati mengidolakan gank Banger dan bermimpi memiliki pacar anggota gank Blink-blink, trio ndeso malah membuka gerbang permusuhan dengan gank Banger.
Melihat usaha trio ndeso mendekati Blink-blink, Langit menantang Bagus untuk ikut kompetisi PESTA KABEL di Kampus mereka. Trio ndeso pun merasa inilah jalan mereka untuk membuktikan eksistensinya. Mereka menamai band mereka dengan sebutan SKJ. Mereka penuh percaya diri, giat berlatih di studio Mar-‘DJ’-Uki, milik mas MarDJuki (Andi/Riff) Sialnya, mereka tidak punya cukup uang buat membayar sewa studio. Akhirnya Mas Uki menghukum mereka untuk menjadi ‘tukang bersih-bersih’ studio sekaligus asistennya di kelas DJ. Sialnya lagi, gank Banger yang memang member tetap studio Mar-‘DJ’-Uki, Ternyata diam-diam, mas Uki sering mengintip SKJ latihan, dan justru merasa senang dengan keseriusan SKJ berlatih musik. Mas Uki memberi formulir gratis agar SKJ mengikuti festival musik indie, termasuk bekal tiketnya ke Jakarta

Apakah SKJ akan meraih mimpinya, mengubah nasib dengan musik, dari Sampah Kota Jogja menjadi Seleb Kota Jogja? Temukan jawabannya 8 April 2010 di bioskop-bioskop kesayangan anda.

Jenis Film : Comedy
Produser : Chand Parwez Servia
Produksi : Pt. Kharisma Starvision Plus

Pemain :
Bagus ‘skj’
Tama ‘skj’
Juan Rangga ‘skj’
Cinta Laura Kiehl
Nindy
Karmela
Andy /rif
Jaja Miharja
Butet Kartaredjasa
Sutradara : Lakonde 
 Penulis :Tamidia 

Jumat, 26 Maret 2010

CD John Legend + Tanda Tangan Aslinya

15.48


Akhirnya...CD John Legend dari Sony Music Gue terima juga ada tanda tangan aslinya lagi :) ....hasil ikut tebak Foto Lala Karmela + Shandy Sandoro di Twitter. Terima Kasih SONY, terima kasih Lala n Shandy, terima kasih juga buat Twitter.. I'am Happy :)

Minggu, 21 Maret 2010

Mike's Apartment Acoustic Band Jakarta-Indonesia

10.08

Mike's Apartment Acoustic Band 
Band ini terbentuk di awal tahun 2005 dengan Dendy (vocal), Udin (gitar, vocal), Marko (d-box, percussion, vocal), Bagus (Bass). Dengan konsep live akustik, membawakan lagu-lagu beraliran early 90’s alternative pop rock seperti, radiohead, smashing pumpkins, u2, the beatles, stone temple pilots, better than ezra, coldplay, dan bahkan lagu2 local seperti slank.


Masing-masing personil sudah berpengalaman dalam bidangnya. Dendy adalah vokalis Band Kunci, yang sudah membuahkan beberapa album. Udin adalah gitaris dari ten2five. Bagus sendiri pernah bergabung dengan Band bernama INERSIA. Sementara Marko adalah mantan drummernya Marshanda.


Pengalaman Mike’s pun sudah bejibun, mulai bermain di café-café sejak awal 2005 sampai sekarang. Tempat-tempat ini diantaranya adalah Di D’place (Cilandak Town Square), Kekun Bar and Restaurant (Kemang), Bedroom Bar (Kemang), Berlian Billiards (Warung Buncit), Liquid Room (Cilandak Town Square),Episode (Ascott Apartment),Satu Lagi Bar (Hotel Crystal), Foodism (Senayan City),Rooftop Shy (Kemang), D’Trip (Kemang) dan bahkan beberapa acara seperti pernikahan, ulang tahun, product launches dan acara seminar atau outbound perusahaan.


Gaya main kita bisa dibilang unik karena konsep minimalis dan close quarters (seperti ngamen). Suasana dan feeling adalah yang kita cari setiap kali kita perform dan pada setiap akhir set yang kita harapkan hanyalah tepukan tangan, tawa yang meriah, dan sautan ”more.. more.. more” dari audience

so Guys if you like to see us come and join at D'TRIP cafe di kemang every Friday jam 10 malam dan juga di Rooftop Shy di kemang juga setiap Rabu jam 10.30 malam..

be there and we're gonna rock you all

Nokia 5530 ExpressMusic

07.48



Spesifikasi
Perbesar semua Tutup semua
Fitur fisik, daya dan memori
Ukuran
Bentuk: Klasik dengan sentuh penuh
Dimensi: 104.0 x 49 x 13 mm
Berat: 107 g
Volume: 68 cc
Antarmuka sentuh penuh
Tampilan dan 3D
Ukuran: 2.9"
Resolusi: 640 x 360 piksel
Hingga 16.7 juta warna
Kontrol kecerahan
Tombol dan metode input
Layar sentuh dengan input pen atau input jari
Metode input sentuh
- QWERTY layar penuh
- Tombol alfanumerik
- Tulisan tangan
Tombol daya
Tombol volume
Tombol kamera
Switch tombol kunci
Tombol sentuh khusus: kirim, akhiri , home
Perintah suara
Warna dan penutup
Warna yang tersedia dalam kemasan:
- Hitam dengan aksen merah
- Putih dengan aksen biru
- Putih dengan aksen merah muda
Connectors
Konektor micro USB
Colokan headphone stereo 3.5 mm
Memori
slot kartu memori mikroSD, siap-ganti, hingga 16 GB (kartu memori 4 GB disertakan)
Memori internal untuk pengguna 70 MB
Daya
Baterai Li-Ion Nokia BL-4U 1000 mAh
Waktu bicara: hingga 4 jam 54 menit (GSM)
Waktu siaga: hingga 351 jam (GSM)
Waktu pemutaran video: hingga 3 jam 45 menit (QCIF, 15 fps)
Waktu pemutaran musik: sampai 27 jam
Komunikasi dan navigasi
Frekuensi operasi
Quad-band GSM 850/900/1800/1900
Beralih otomatis antara band-band GSM
Modus penerbangan
Jaringan data
CSD
HSCSD
GPRS / EDGE kelas B, Multi Slot Kelas 32 (5 Rx +3Tx, Max Su7m 6), kecepatan maksimum 177/296 kbps (UL/DL)
WLAN; IEEE 802.11 b/g
Dukungan TCP/IP
Konektivitas lokal dan sinkronisasi
Bluetooth versi 2.0 (A2DP & AVRCP)
Dukungan MTP (MobileTransfer Protocol)
Fitur panggilan
Panggilan tunggu, menahan panggilan, pengalihan panggilan
Catatan panggilan keluar, masuk dan tak terjawab
Memanggil ulang otomatis
Baris Kontak; panggilan cepat
Fitur getar (internal)
Tombol volume sisi (khusus)
Diam/tidak diam
Kontak dengan foto
Nada dering berbicara
Panggilan konferensi
Olahpesan
SMS
Ruang penyimpanan SMS: memori yang tersedia terbatas (70 MB internal, 4 GB di kartu memori)
Baris kontak untuk lebih dari 20 kontak
Hapus banyak SMS
MMS (OMA 1.3)
Ubah ukuran foto otomatis untuk MMS
Olahpesan Audio (AMS)
Kotak masuk umum untuk pesan SMS dan MMS
Daftar distribusi untuk olahpesan
Layanan info lokal
Email
Protokol yang didukung: IMAP, POP, SMTP
Dukungan untuk lampiran email
Dukungan untuk email dengan filter
Dukungan IMAP IDLE
Web browsing
Bahasa mark-up yang didukung: HTML, XHTML, WML
Protokol yang didukung: HTTP, WAP
Dukungan TCP/IP
Penjelajah web penuh
Nokia Mobile Search
Foto dan suara
Fotografi
Kamera 3.2 megapiksel (2048 x 1536 piksel)
Format foto: JPEG
Zoom digital 4x
Autofokus
Panjang fokus: 3.7 mm
Jarak focus: 10 cm hingga tak terhingga
Macro focus: 10-60 cm
Lampu kilat LED
Modus lampu kilat: On, off, otomatis, reduksi mata-merah
Modus white balance: otomatis, cerah, mendung, berpijar, fluoresen
Pencahayaan otomatis center weighted ; kompensasi pencahayaan: 1/10000 ~ 1/5 detik
Modus tangkap: diam, berurutan, self-timer, video
Modus pemandangan: otomatis, didefinisi pengguna, close-up, tegak, mendatar, olahraga, malam, potret malam
Modus nada warna: normal, sepia, hitam & putih, jelas, negatif
Modus sensitivitas cahaya: tinggi, sedang, rendah, otomatis
Jendela bidik layar penuh dengan kisi-kisi
Toolbar aktif
Tombol khusus untuk kamera
Editor foto pada perangkat
Video
Perekaman video hingga 176 x 220 piksel (CIF) dan hingga 15 fps
Zoom video digital hingga 4x
Format file rekaman video: .mp4, .3gp
Format rekaman audio: AMR
Modus white balance video: otomatis, cerah, mendung, berpijar, fluoresen
Modus pemandangan: otomatis, modus remang-remang, malam
Modus nada warna: normal, sepia, hitam & putih, jelas, negatif
Panjang klip (maksimum): 1 jam 30 menit
RealPlayer
Format file playback video: .3gp, .mp4, RealPlayer
Streaming video: .3gp, .rm
Playback video mode lansekap
Nada dering video
Editor video pada ponsel
Playback musik dan audio
Nokia music player
- Playlist
- Acak
- Ulangi
- Equalizer
- Gunakan musik sebagai nada dering
- Menetapkan lagu ke kontak
- Kenyaringan
- Pelebaran stereo
- Booster bass
Format file playback musik: .mp3, SpMidi, AAC AAC+, eAAC+, WMA. Dukungan MTP
Audio streaming
Tombol musik khusus
Tombol musik sentuh khusus di layar Home
Switch volume sentuh saat menggunakan pemutar video
Radio FM stereo
Colokan headphone stereo 3,5 mm
Dukungan Nokia Podcasting
Nada dering: mp3, aac, 64-nada polifonik
Speaker suara stereo surround 3D
Gunakan track musik sebagai nada alarm
Rekaman suara dan audio
Perintah suara
Panggilan suara
Perekam suara
Format rekaman audio: AMR
FR, EFR, WCDMA, dan GSM AMR
Mikrofon stereo digital
Personalisasi: profil, tema, nada dering
Profil yang dapat dikustomisasi
Nada dering: mp3, aac, 64-nada polifonik
Nada dering video
Dukungan untuk nada dering berbicara
Tema
Elemen layar Home yang dapat dikustomisasi

Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo

03.19

Sudah denger jingLe ikLan terbaru Coca Cola? Selain liriknya yang bisa buat kita jadi semangat dan termotivasi, ternyata masih ada lagi yang bisa bikin kita semangat . Tak lain tak bukan, satu-satunya cewek yang ikut mengisi suara di jingLe itu. Lala, atau lengkapnya Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo. Suaranya jernih dan enak banget buat didengar.

Ternyata dia bukan pendatang baru, dan sudah cukup banyak pengalaman. Cewek blasteran Indonesia-Filipina ini sempat main sinetron antara 2004 sampai 2006. Untung ga diLanjutin main sinetronnya. Bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Eko Kartodirdjo dan Rose Marie itu juga sempat punya band indie bernama Inersia.
Sarjana Sastra Inggris Universitas Indonesia ini bahkan pernah bekerja sebagai content provider paro-waktu. Walaupun tak begitu terdengar di Indonesia, Lala lebih duLu terkenaL di Filipina,
dia sempat meLuncurkan aLbum Star berisi 8 lagu yang 6 diantaranya diciptakan oLehnya. Keren. Sekarang, bersama Ello, Ipang, dan Barry, semoga nama Lala bisa tertancap lebih daLam di hati pecinta musik Indonesia.

Postingan LamaPostingan Lebih Baru

Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis.